Suhu Arafah 43 Derajat Celsius, Waspadai Lima Potensi Penyakit

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH  -- Kondisi cuaca Makkah pada Jumat (9/9) atau sehari jelang wukuf mencapai 43 derajat Celcius. Selain kondisi cuaca yang terik, paparan debu pasir Arafah juga berpotensi menimbulkan penyakit bagi jamaah haji Indonesia.

Berikut ini beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan oleh kondisi alam Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina). Pertama, cuaca panas Armina bisa menyebabkan dehidrasi apabila jamaah tidak mampu mengantisipasinya dengan cara minum air yang cukup dan teratur.

"Menghadapi cuaca panas yang terpenting adalah cairan harus benar-benar cukup. Cairan bisa didapat dari minum air yang teratur sejam sekali. Sekali minum jumlahnya satu gelas atau sekitar 250 cc. Atau, kita bandingkan dalam sehari itu sekitar delapan liter," kata Tenaga Kesehatan Haji Indonesia, dr Tunggul Birowo, yang tergabung dalam kloter JKG-39.

Cuaca panas tidak hanya bisa menyebabkan dehidrasi, tapi juga bisa mengakibatkan heatstroke. "Potensi yang terburuk memang heatstroke. Stroke akibat paparan panas sinar matahari. Gejalanya bisa tiba-tiba pingsan dan kira-kira terakhirnya mengarah pada kematian," kata Tunggul, seperti dilaporkan Wartawan Republika Didi Purwadi.

Sebagai alat proteksinya, Tunggul menyarankan, jamaah harus pakai payung untuk menghindari terkena langsung paparan sinar matahari. Jamaah juga sebaiknya menyiapkan semprotan air yang bisa digunakan untuk mendinginkan wajah atau bibir ketika kering akibat terpapar panas sinar matahari. "Pastikan, kalau keluar ruang terbuka, tidak terkena sinar matahari langsung. Kecuali kalau benar-benar terpaksa," katanya.

Kondisi Arafah yang berpasir halus juga bisa berpotensi menimbulkan penyakit iritasi pada mata. Karena itu, jamaah diimbau untuk memakai kaca mata hitam. Selain menghindarkan mata dari paparan langsung sinar matahari, kacamata juga bisa menjaga mata dari terpaan debu pasir Arafah.

Debu juga bisa menyebabkan ISPA. "Debu masuk ke hidung dan sebabkan infeksi seperti demam, batuk, pilek, dan sesak nafas. Cara mencegahnya dengan menutup hidung dengan masker yang diberi air. Menghindari kondisi-kondisi lapangan yang kemungkinan terpapar debu," katanya

Terakhir atau kelima adalah potensi timbulnya penyakit diare disentri. Tim kesehatan menemukan adanya banyak lalat di padang Arafah. Tunggul mengatakan lalat biasanya bisa menyebabkan penyakit diare dan disentri.

Sebagai langkah antisipasinya, jamaah diimbau menjaga hiegenitas dengan cara mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Kalaupun ada bua-buahan yang dimakan langsung tanpa tidak dikupas, pastikan buah-buahan tersebut dicuci dulu.

Fakta Lima Potensi Penyakit akibat Kondisi Alam Arafah:

• Dehidrasi
• Heatstroke
• Iritasi Mata
• ISPA
• Diare Disentri